Kamis, 28 Maret 2019

Dandim : Hari Ini Penutupan TMMD Serentak Di Indonesia



Bertempat dilapangan di lapangan Desa Waru Rembang  telah dilaksanakan upacara penutupan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD)  Sengkuyung tahap I tahun 2019  dengan Tema “Melalui TMMD kita tingkatkan kebersamaan umat serta semangat gotong royong dalam kehidupan berbangsa dan bernegara guna mewujudkan ketahanan Nasional”, Rabu tanggal 27 Maret 2019 pukul 09 00 Wib.
Bertindak sebagai Irup Dandim 0720/ Rembang Letkol Arh Andi Budi Sulistianto, S.Sos.  Turut hadir pula Kapolres Rembang AKBP Pungky Bhuana Santoso bersama Forkopimda Kabupaten Rembang serta para tamu undangan lainnya.
Dandim 0720/ Rembang dalam anamnatnya menyampaikan ucapan  Alhamdulillah pada hari ini kita mengikuti upacara dalam rangka penutupan TMMD Sengkuyung Tahap I  tahun  2019 Ke 104 dengan aman dan lancar dimana kegiatan ini dilaksanakan serentak pada 50 Kabupaten diseluruh nusantara.
Kegiatan TMMD Sengkuyung Tahap I Ta. 2019 Ke 104 membentuk karakter gotong royong dengan masyarakat dalam bentuk membangun infrastruktur desa untuk kepentingan bersama.
TMMD Sengkuyung 1 tahun 2019  ini yang secara resmi dibuka pada 26 Februari 2019 yang lalu, yang melibatkan para prajurit TNI, anggota Kepolisian, aparat Pemda, serta segenap komponen masyarakat telah bekerja keras, guna mencapai sasaran pembangunan, baik fisik maupun non-fisik dengan tujuan membangun desa, kata  Dandim 0720/ Rembang dalam membacakan amanatnya.
Hari ini TNI Manunggal Membangun Desa Sengkuyung Tahap I ke 104 tahun 2019 saya nyatakan ditutup.

Dandim : Kami Siap Memback Up Polres Rembang Dalam Mengamankan Pemilu Mendatang



Meningkatnya politik identitas dan penyebaran berita bohong atau hoax, menjadi kerawanan yang paling diwaspadai, menjelang Pemilu 17 April 2019 khususnya di kabupaten Rembang.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyampaikan hal itu, saat apel gelar pasukan dalam rangka kesiapan pengamanan kampanye terbuka dan jelang pungut suara menghadapi Pemilu, di Jalan Kartini Rembang, Jum’at pagi (22 Maret 2019). Hafidz yang membacakan sambutan Menko Polhukam, menyampaikan bahwa Bawaslu dan Polri sudah mengeluarkan indeks kerawanan Pemilu. Salah satunya berita bohong yang marak beredar, terutama di media sosial. Berita bohong bertujuan politis untuk menyingkirkan lawan politik. Akibatnya iklim demokrasi menjadi tidak sehat, serta merusak persatuan bangsa.

Kerawanan ini diprediksi akan timbul. Dari sisi penyelenggaraan, keamanan dan ketertiban masyarakat. Saya mengajak seluruh stake holder untuk mengenali, menemukan dan menetralisir kerawanan tersebut. Misalnya penyebaran berita bohong atau hoax,  tuturnya saat membacakan sambutan.

Usai apel, Bupati juga menyoroti tentang netralitas aparatur sipil negara (ASN). Ia menegaskan akan memberikan sanksi tegas, jika ASN terbukti menggiring dukungan yang dapat menguntungkan peserta Pemilu tertentu.

Sejauh ini belum ada ASN yang seperti itu. Tiap rapat koordinasi, selalu kita ingatkan, ASN harus netral. Lha kalau ada pelanggaran, akan kami beri sanksi,  imbuh Bupati.

Sementara itu, Komandan Kodim 0720/Rembang Letkol Andi Budi Sulistyanto, S.Sos. menyatakan pihaknya siap membackup Polres Rembang, dalam mengamankan Pemilu. Kodim menyiagakan 261 orang personel. Tekhnisnya, setiap 2 anggota Babinsa mengcover 27 tempat pemungutan suara (TPS).

Masing – masing dua orang Babinsa membuat Posko. Mereka memantau di 27 TPS, menjelang, selama pemungutan hingga pasca penghitungan suara,  tandasnya.

Di tempat yang sama, Kapolres Rembang,Polda Jateng, AKBP Pungky Bhuana Santosa menuturkan pada masa kampanye rapat umum, antara tanggal 24 Maret sampai dengan 13 April 2019, pihaknya melakukan inovasi jemput bola. Bagi peserta Pemilu yang akan mengajukan izin, tidak perlu mengurus langsung ke Polres Rembang. Tetapi Satuan Intel mengerahkan petugas penghubung, guna membantu mengurus surat tanda terima pemberitahuan (STTP), sehingga akan menjadi lebih cepat dan mudah.

Mereka harus tetap mengajukan izin, jangan sampai nggak izin. Tapi tim dari kami yang akan mencari dan menghubungi mereka. Mereka nggak perlu susah – susah mencari kami,  kata Kapolres.

Sebagai penutup apel gelar pasukan, seluruh kendaraan yang dilibatkan dalam pengamanan Pemilu menggelar konvoi dari Perempatan Jaeni dan keliling sejumlah ruas jalan di dalam kota Rembang.

Antisipasi Kerusuhan Pilpres, Dandim Rembang Ikuti Vicon di Polres



Rembang – Komandan Kodim 0720/Rembang Letkol Arh Andi Budi Sulistianto dampingi Kapolres Rembang AKBP Pungky Buana Santoso, SH., S.I.K, M.Si. mengikuti Video Conference Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) bersama seluruh komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu 2019 yang diselenggarakan di Ruang Monitoring Center & V-Con Polres Rembang, kemaren (20/03).

Kegiatan video conference yang dilakukan Kemenko Polhukam bersama seluruh komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu 2019 dari level pusat hingga daerah ini membahas finalisasi persiapan kampanye terbuka.

Dalam kesempatan Vicon tersebut, Kemenko Polhukam sempat mengutip kalimat Presiden RI pertama, Soekarno. Kalimat tersebut berbunyi, perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri. Ia berharap semua pihak bisa mencegah segala gangguan yang terjadi pada pemilu kali ini. Sehingga, pemimpin yang dihasilkan mampu berbuat yang terbaik bagi bangsa.


Dalam video conference tersebut, Kapolres Rembang juga didampingi oleh Ketua KPUD Rembang & Bawaslu Rembang dan segenap Perwira Polres Rembang serta para Kapolsek jajaran Polres Rembang. 

Rabu, 20 Maret 2019

Netralitas TNI Bukan Hanya Harga Diri, Namun Juga Harga Mati



Rembang – Komando Distrik Militer (Kodim) 0720/Rembang melaksanakan Upacara 17-an di halaman Makodim Rembang Jl. Diponegoro 73 Rembang, Kabupaten Rembang, senin (18/03).

Bertindak sebagai Inspektur Upacara Dandim 0720/Rembang Letkol Arh Andi Budi Sulistianto, S.Sos. dan Kapten Cpl Sularso (Danramil 06/Lasem) sebagai Komandan Upacara.

Dalam Amant Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Moch. Effendi yang dibacakan Dandim diantaranya, Sebagai prajurit dan PNS yang profesional, kita harus selalu mengendalikan diri dalam bertindak dan berbuat sesuai dengan aturan dan norma-norma yang ditetapkan. Malu berbuat pelanggaran harus selalu tertanam dalam jiwa dan semangat prajurit serta PNS Kodam IV/Diponegoro kapanpun dan dimanapun berada.

Terkait agenda pesta demokrasi Pilpres dan Pilleg 2019. Saya perintahkan kepada seluruh prajurit untuk tetap berada pada koridor netralitas. Para Komandan Satuan, tidak boleh mentolerir setiap pelanggaran prajuritnya terkait netralitas TNI dalam Pemilu 2019. Netralitas TNI bukan saja harga diri, tetapi juga harga mati.