Rembang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membidik sejumlah Tempat Pelelangan
Ikan (TPI) di Kabupaten Rembang menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP).
Keberadaan pelabuhan perikanan tipe C atau kelas II tersebut sebagai upaya
mempermudah nelayan sekaligus menghemat biaya untuk mengurus izin melaut.
“Ini adalah upaya kami meningkatkan pelayanan dan
kami membidik beberapa TPI di Rembang menjadi PPP. Dengan adanya PPP di
sejumlah titik di pantai utara Rembang, maka Dinas Perhubungan, syahbandar dan
pelayanan lainn yang dibutuhkan nelayan saat akan berlayar sudah ada di PPP, ”
ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di sela kunjungan di TPI dan
PPP Tasikagung Rembang, Selasa (28/1/2020).
Pria yang akrab disapa Gus Yasin ini mengatakan,
selama ini semua pengusaha kapal tangkapan ikan di wilayah Rembang harus
mengurus izin melaut ke PPP Tasikagung di Kecamatan Rembang. Sementara, untuk
membawa kapal menuju PPP Tasikagung, pemilik kapal di sejumlah daerah seperti
Sarang, Kragan dan lainnya, harus mengeluarkan biaya minimal Rp1 juta.
“Kalau di Sarang, Kragan, dan daerah lainnya
sudah ada pelayanan PPP maka mereka tidak perlu membawa kapalnya ke Tasikagung.
Karena jaraknya jauh, mereka harus mengeluarkan biaya bahan bakar minyak tidak
sedikit. Kalau pelayanan PPP juga ada di Sarang akan lebih mudah bagi nelayan,”
terangnya.
Wagub mengungkapkan beberapa keluhan, seperti
hasil tangkapan nelayan yang dibeli para bakul tidak dibayar secara
langsung. Sehingga tidak sedikit pemilik kapal menalangi penjualan ikan untuk
membayar upah nelayan maupun para ABK.
Untuk mengurai sekaligus mencari solusi atas
persoalan klasik tersebut, pemprov siap memfasilitasi nelayan, pemilik kapal,
dan para pedagang ikan. Menurutnya, harus ada komunikasi antara pemilik kapal
dan para pedagang supaya tidak ada pihak yang dirugikan.
Selain akan meningkatkan pelayanan bagi nelayan,
Pemprov Jateng juga akan melakukan pembenahan atau perbaikan sarana prasarana
di PPP Tasikagung, termasuk menindaklanjuti keluhan nelayan mengenai
pendangkalan alur Sungai Tasikagung supaya lalu lintas kapal lancar. Pemprov
segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna menangatasi berbagai
persoalan nelayan Rembang.
Kepala Desa Tasikagung M Riyanto didampingi
Danramil 01/Kota Kapten Cpl Rusdi meminta Pemerintah Provinsi Jateng membantu
mengangkat atau menertibkan puluhan unit kapal yang mangkrak di sekitar
Jembatan Sungai Karanggeneng. Selain memperparah pendangkalan, keberadaan kapal
yang sebagain besar sudah tidak dipakai itu juga membuat kumuh pemandangan.
“Di sekitar Jembatan Karanggeneng banyak kapal
dongkrok, sehingga semakin mempersempit aliran sungai. Kami berharap
kapal-kapal itu diangkat agar aliran sungai lancar dan tidak kumuh lagi. Kalau
sudah rapi selanjutnya bisa dijadikan sentra kuliner,” pinta
Riyanto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar